Kamis, 27 Januari 2011

penelitian IPA tentang daya serap air oleh tanah

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam beserta isinya dengan penuh kesempurnaan. Alam ini harus selalu dijaga keseimbangannya agar dapat mendukung kehidupan manusia. Agar alam terpelihara, manusia harus mempelajari tentang alam.

Laporan ilmiah ini untuk memahami daya serap air oleh masing-masing jenis tanah yang berbeda dan jenis tanah yang baik untuk tanaman.

Terima kasih kepada Ibu Guru yang telah menyajikan suatu kegiatan siswa dalam mempelajari sesuatu hal yang belum banyak di ketahui oleh siswa dan bisa menjadikan siswa mengerti tentang ilmu yang kami dapatkan dari materi ini. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya ilmiah saya ini, masih jauh dari kesempurnaan.


DAFTAR ISI

1.Kata Pengantar
2.Daftar Isi
1. BAB I Pandahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Hipotesis Penelitian
2. BAB II Tinjauan Pustaka
3. BAB III Bahan dan Metode Kerja
4. BAB IV Hasil dan Analisis/Pambahasan
5. BAB V Kesimpulan dan Saran


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Latar belakang dari masalah ini adalah ingin mengetahui dan akan menganalisis tentang tanah. Detailnya adalah akan meneliti tentang daya serap air oleh tanah, hubungan jenis tanah dengan daya serap air dan jenis tanah yang baik untuk tanaman.

1.2 Rumusan masalah

Air yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari kemungkinan besar berasal dari dalam tanah. Hewan dan manusia memerlukan tanah sebagai tempat hidup. Tekstur tanah menentukan baik tidaknya tumbuhan, dikarenakan ada tidaknya air dalam tanah tersebut yang dibutuhkan tanaman.
Dari masalah tersebut saya dapat melihat beberapa hal penting yang dapat diteliti, antara lain tanah dan air. Setelah itu saya dapat menentukan variabel yang terdapat didalamnya.
● Tanah merupakan variabel manipulasi/bebas, karena tanah
dapat mempengaruhi menyerap tidaknya air yang mengalir
kedalam tanah. Dalam penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara
jenis tanah dengan daya serap air.
● Air merupakan variabel respon /terikat karena daya serapnya
dipengaruhi oleh jenis tanah yang merupakan variabel
manipulasi/bebas.

Setelah menentukan variabel, maka saya dapat merumuskan masalah di atas sebagai berikut :
1. Jenis tanah apakah yang dapat menyerap air paling banyak ?
2. Adakah hubungan antara jenis tanah dengan daya serap air ? Jika ada, Jelaskan !
3. Menurut pendapatmu, jenis tanah apa yang baik untuk tanaman ? Mengapa demikian ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya serap air oleh tanah yang jenisnya berbeda. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui jenis tanah apa yang dapat menyerap air paling banyak, adakah hubungan antara jenis tanah dengan daya serap air, juga untuk mengetahui jenis tanah apa yang baik untuk tanaman.

1.4 Hipotesis Penelitian

Pada rumusan masalah 1.2 didapat susunan hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis nol : tidak ada hubungan antara jenis tanah dengan
daya serap air.
Hipotesis alternatif : ada hubungan antara jenis tanah dengan daya
serap air.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tumbuhan untuk mendapatkan nutrisi, air dan sebagai tempat tumbuhnya. Tanah terbentuk melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari jasad makhluk hidup yang telah mati.
Tanah terbentuk melalui dua tahap. Tahap pertama adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan terpisah, disebut regolit. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup (biota), dan bahan organik hasil pembusukan jasad makhluk hidup yang telah mati (humus).
Tanah tersusun atas beberapa komponen, yaitu: bahan anorganik (mineral), bahan organik, air dan udara. Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah, yaitu: bahan induk, iklim, topografi, biota dan waktu. Sebagian besar tanah memiliki beberapa horizon, yaitu lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, atau kandungan bahan organik. Potongan vertikal tanah yang menunjukan horizon-horizon tanah disebut profil tanah.
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah sangat menetukan kualitas tanah, terutama dalam hal kemampuannya menahan air. Partikel yang besar akan menyebabkan rongga antar partikel tanah juga besar sehingga air dan udara cenderung mudah mengalir.
Sebaliknya, partikel yang kecil akan menyebabkan rongga antar partikel juga kecil sehingga air dan udara lebih lambat bergerak dan cenderung tertahan. Oleh karena itu, tekstur tanah yang paling baik untuk keperluan pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung lempung/liat, pasir, dan debu/endapan lumpur.


BAB III
BAHAN dan METODE KERJA

Alat dan Bahan :

● Tiga jenis tanah yang berbeda ( misalnya tanah pasir, tanah
kebun, dan tanah liat ).
● Air 150 ml.
● Kertas saring.
● Corong.
● Gelas ukur 100 ml.
● Timbangan.

Metode Kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan seperti diatas.
2. Letakkan kertas saring dalam corong.
3. Susun peralatan seperti gambar berikut.
4. Timbang masing-masing jenis tanah sehingga beratnya sama.
5. Masukan satu jenis tanah ke dalam kertas saring yang sudah diletakkan dalam corong.
6. Tuangkan 50 ml air ke dalam corong yang telah diletakkan kertas saring dan dimasukan tanah tersebut.
7. Ukurlah volume air yang berhasil tertampung dalam gelas ukur dengan begitu, kita dapat mengetahui air yang di serap oleh tanah.
8. Catatlah hasil yang didapatkan dalam tabel pengamatan.
9. Ulangi percobaan untuk jenis tanah lainnya.


BAB IV
HASIL dan ANALISIS

● Data dalam bentuk tabel
Daya serap air oleh masing-masing jenis tanah.

No. Jenis tanah Air di gelas ukur (ml) Air yang di serap tanah (ml)
1. Tanah Pasir 44 ml 6 ml
2. Tanah Kebun 38 ml 12 ml
3. Tanah Liat 26 ml 24 ml

● Analisis / Pembahasan
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa semakin padat partikel tanah maka semakin banyak air yang diserap oleh tanah tersebut. Seperti tanah liat dapat menyerap air lebih banyak dibandingkan tanah pasir dan tanah kebun. Tanah liat baik untuk tanaman karena partikelnya yang padat. Meski begitu, Bukan berarti tanah yang lain tidak baik untuk tanaman. Walaupun tanah liat dapat menyerap air paling banyak, tetapi tanah liat tidak dapat memberikan ruangan unutk akar tanaman agar dapat tumbuh dengan baik seperti pada tanah pasir dan tanah kebun. Artinya semakin padat partikel tanahnya maka semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut, sebaliknya semakin besar partikel tanahnya maka semakin sedikit air yang diserap oleh tanah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa jenis tanah dapat memengaruhi banyaknya air yang diserap.


BAB V
KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian didapat hasil tanah yang dapat menyerap air paling banyak adalah tanah liat, karena tanah liat mempunyai tekstur yang partikelnya padat. Tetapi tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah kebun, karena tanah kebun teksturnya tidak padat dan tidak renggang. Sehingga air yang dibutuhkan mencukupi dan akar pun mudah menjalar. Maka dari itu hubungan jenis tanah dengan daya serap air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

Selasa, 18 Januari 2011

CARA MENCEGAH MALARIA

Dimana biasanya malaria dijumpai?

Malaria merupakan suatu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada negara-negara tropis. Malaria juga dapat menjadi suatu masalah bagi orang-orang yang berkunjung ke negara-negara tropis tersebut. Jika anda bepergian atau traveling pada suatu daerah tropis atau ke suatu negara dimana kasus malaria sering terjadi di sana, anda sebaiknya berhati-hati akan rersiko penularan malaria dan lakukanlah tindakan pencegahan sebelum terserang penyakit ini.

Bagaimana anda dapat melindungi diri anda dari malaria?

Anda sebaiknya melakukan apapun yang anda bisa lakukan untuk menjaga diri anda dari gigitan nyamuk. Jika bisa, tidurlah dalam ruangan yang terpasang kelambu pada jendela dan pintunya sehingga nyamuk tidak bisa masuk. Gunakan atau pasang juga kelambu pada tempat tidur anda. Jika memungkinkan, semprot kelambu dengan permethrin (nama merek:elimite). Permethrin adalah obat semprot yang berfungsi mengusir atau menolak nyamuk. Sepanjang malam, pakailah celana berwarna terang dan kemeja baju lengan panjang. Adalah penting untuk melindungi diri anda dengan sebuah obat semprot penolak hama khususnya nyamuk yang berisi bahan kimia yang disebut dengan DEET kurang dari 35%. Hindari keluar rumah malam hari tanpa menggunakan pelindung, dimana pada malam hari nyamuk-nyamuk biasanya bersifat lebih aktif dan berpotensi tinggi terjadinya gigitan. Obat-obatan medis juga tersedia untuk membantu mencegah malaria.

Apa obat-obat medis yang dapat anda gunakan untuk mencegah malaria?

Jika anda merencanakan perjalanan ke negara dimana kasus malaria sering terjadi, anda mungkin akan memerlukan obat yang dapat menjaga anda dari penularan atau terserang malaria. Obat malaria ini disebut dengan obat prophylactic. Yang perlu anda ingat, meskipun ada obat yang dapat membantu anda mencegah penularan atau terserang malaria, akan tetapi tidak ada obat yang dapat memberikan perlindungan 100% kepada anda dan anda sebaiknya tetap melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap penyakit ini seprti yang telah disebutkan di atas.

Obat malaria prophylactic digunakan atau dikonsumsi pada beberapa hari atau satu minggu sebelum anda memulai bepergian atau melakukan perjalanan. Anda akan tetap mengkonsumsi obat ini selama dalam perjalanan dan setelah perjalanan selama 1-4 minggu, hal ini tergantung pada obat apa yang anda minum (dokter akan memberikan anda arahan dan cara penggunaannya). Adalah penting untuk tetap mengkonsumsi obat ini setelah perjalanan anda selesai, hal ini dikarenakan parasite malaria dapat tetap hidup dalam darah anda. Jika anda menghentikan penggunaan obat ini terlalu cepat, hal ini dapat memberikan kesempatan bagi parasit malaria untuk tumbuh dan membuat anda sakit, terserang malaria. Obat-obat malaria mempunyai beberapa efek samping, dan tidak semua orang dapat/boleh meminumnya. Dokter akan memberitahukan kepada anda obat yang manakah yang tepat untuk anda. Apa saja jenis obat yang anda konsumsi akan tergantung pada tempat tujuan dimana anda akan bepergian.

Atovaquone atau proguanil (Malarone) dan Mefloquine (Lariam) adalah dua jenis obat yang dapat anda minum. Apabila anda tidak dapat atau tidak diperbolehkan meminum kedua jenis obat ini, dokter mungkin akan menyarankan anda untuk meminum doxycycline (Vibramycin). Obat ini membuat anda menjadi mudah terbakar sinar matahari, maka dari itu anda harus memakai topi, baju lengan panjang dan sunscreen protektor pada saat anda diluar rumah.

Jika anda melakukan perjalanan atau bepergian ke bagian tengah amerika, republik dominika, haiti atau beberapa wilayah di timur tengah, dokter mungkin akan memberikan anda resep obat chloroquine (nama dagang: Aralen) pada anda sebagai upaya pencegahan malaria.
Pencegahan Malaria

A. PENCEGAHAN PRIMER

1. Tindakan terhadap manusia

a. Edukasi adalah faktor terpenting pencegahan malaria yang harus diberikan kepada setiap pelancong atau petugas yang akan bekerja di daerah endemis. Materi utama edukasi adalah mengajarkan tentang cara penularan malaria, risiko terkena malaria, dan yang terpenting pengenalan tentang gejala dan tanda malaria, pengobatan malaria, pengetahuan tentang upaya menghilangkan tempat perindukan.

b. Melakukan kegiatan sistem kewaspadaan dini, dengan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang cara pencegahan malaria.

c. Proteksi pribadi, seseorang seharusnya menghindari dari gigtan nyamuk dengan menggunakan pakaian lengkap, tidur menggunakan kelambu, memakai obat penolak nyamuk, dan menghindari untuk mengunjungi lokasi yang rawan malaria.

d.Modifikasi perilaku berupa mengurangi aktivitas di luar rumah mulai senja sampai subuh di saat nyamuk anopheles umumnya mengigit.

2. Kemoprofilaksis (Tindakan terhadap Plasmodium sp)

Walaupun upaya pencegahan gigitan nyamuk cukup efektif mengurangi paparan dengan nyamuk, namun tidak dapat menghilangkan sepenuhnya risiko terkena infeksi. Diperlukan upaya tambahan, yaitu kemoprofilaksis untuk mengurangi risiko jatuh sakit jika telah digigit nyamuk infeksius. Beberapa obat-obat antimalaria yang saat ini digunakan sebagai kemoprofilaksis adalah klorokuin, meflokuin (belum tersedia di Indonesia), doksisiklin, primakuin dan sebagainya. Dosis kumulatif maksimal untuk pengobatan pencegahan dengan klorokuin pada orang dewasa adalah 100 gram basa.

Untuk mencegah terjadinya infeksi malaria terhadap pendatang yang berkunjung ke daerah malaria pemberian obat dilakukan setiap minggu; mulai minum obat 1-2 minggu sebelum mengadakan perjalanan ke endemis malaria dan dilanjutkan setiap minggu selama dalam perjalanan atau tinggal di daerah endemis malaria dan selama 4 minggu setelah kembali dari daerah tersebut.

Pengobatan pencegahan tidak diberikan dalam waktu lebih dari 12-20 minggu dengan obat yang sama. Bagi penduduk yang tinggal di daerah risiko tinggi malaria dimana terjadi penularan malaria yang bersifat musiman maka upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk perlu ditingkatkan sebagai pertimbangan alternatif terhadap pemberian pengobatan profilaksis jangka panjang dimana kemungkinan terjadi efek samping sangat besar.

3. Tindakan terhadap vektor

1. Pengendalian secara mekanis
Dengan cara ini, sarang atau tempat berkembang biak serangga dimusnahkan, misalnya dengan mengeringkan genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Termasuk dalam pengendalian ini adalah mengurangi kontak nyamuk dengan manusia, misalnya memberi kawat nyamuk pada jendela dan jalan angin lainnya.

2. Pengendalian secara biologis
Pengendalian secara biologis dilakukan dengan menggunakan makhluk hidup yang bersifat parasitik terhadap nyamuk atau penggunaan hewan predator atau pemangsa serangga. Dengan pengendalian secara biologis ini, penurunan populasi nyamuk terjadi secara alami tanpa menimbulkan gangguan keseimbangan ekologi. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, melakukan radiasi terhadap nyamuk jantan sehingga steril dan tidak mampu membuahi nyamuk betina. Pada saat ini sudah dapat dibiakkan dan diproduksi secara komersial berbagai mikroorganisme yang merupakan parasit nyamuk. Bacillus thuringiensis merupakan salah satu bakteri yang banyak digunakan, sedangkan Heterorhabditis termasuk golongan cacing nematode yang mampu memeberantas serangga.

Pengendalian nyamuk dewasa dapat dilakukan oleh masyarakat yang memiliki temak lembu, kerbau, babi. Karena nyamuk An. aconitus adalah nyamuk yang senangi menyukai darah binatang (ternak) sebagai sumber mendapatkan darah, untuk itu ternak dapat digunakan sebagai tameng untuk melindungi orang dari serangan An. aconitus yaitu dengan menempatkan kandang ternak diluar rumah (bukan dibawah kolong dekat dengan rumah).

3. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalaian secara kimiawi adalah pengendalian serangga mengunakan insektisida. Dengan ditemukannya berbagai jenis bahan kimiayang bersifat sebagai pembunuh serangga yang dapat diproduksi secara besar-besaran, maka pengendalian serangga secara kimiawi berkembang pesat.

B. PENCEGAHAN SEKUNDER

1. Pencarian penderita malaria
Pencarian secara aktif melalui skrining yaitu dengan penemuan dini penderita malaria dengan dilakukan pengambilan slide darah dan konfirmasi diagnosis mikroskopis dan /atau RDT (Rapid Diagnosis Test)) dan secara pasif dengan cara melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan kasus malaria.

2. Diagnosa dini

a. Gejala Klinis
Diagnosis malaria sering memerlukan anamnesis yang tepat dari penderita tentang keluhan utama (demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot atau pegal-pegal), riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemis malaria, riwayat tinggal di daerah endemis malaria, riwayat sakit malaria, riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir, riwayat mendapat transfusi darah. Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik berupa:
- Demam (pengukuran dengan thermometer ≥37.5 °C)
- Anemia
- Pembesaran limpa (splenomegali) atau hati (hepatomegali)

b. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan mikroskopis
- Tes Diagnostik Cepat (RDT, Rapid Diagnostic Test)

c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum penderita, meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah leukosit, eritrosit dan trombosit. Bisa juga dilakukan pemeriksaan kimia darah, pemeriksaan foto toraks, EKG (Electrokardiograff), dan pemeriksaan lainnya.

3. Pengobatan yang tepat dan adekuat

Berbeda dengan penyakit-penyakit yang lain, malaria tidak dapat disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena parasit dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup. Sejak 1638, malaria diobati dengan ekstrak kulit tanaman cinchona. bahan ini sangat beracun tetapi dapat menekan pertumbuhan protozoa dalam darah.

Saat ini ada tiga jenis obat anti malaria, yaitu Chloroquine, Doxycyline, dan Melfoquine. Tanpa pengobatan yang tepat akan dapat mengakibatkan kematian penderita. Pengobatan harus dilakukan 24 jam sesudah terlihat adanya gejala.

Pengobatan spesifik untuk semua tipe malaria:

a. Pengobatan untuk mereka yang terinfeksi malaria adalah dengan menggunakan chloroquine terhadap P. falciparum, P. vivax, P. malariae dan P. ovale yang masih sensitif terhadap obat tersebut.

b. Untuk pengobatan darurat bagi orang dewasa yang terinfeksi malaria dengan komplikasi berat atau untuk orang yang tidak memungkinkan diberikan obat peroral dapat diberikan obat Quinine dihydrochloride.

c. Untuk infeksi malaria P. falciparum yang didapat di daerah dimana ditemukan strain yang resisten terhadap chloroquine, pengobatan dilakukan dengan memberikan quinine.

d. Untuk pengobatan infeksi malaria P. vivax yang terjadi di Papua New Guinea atau Irian Jaya (Indonesia) digunakan mefloquine.

e. Untuk mencegah adanya infeksi ulang karena digigit nyamuk yang mengandung malaria P. vivax dan P. ovale berikan pengobatan dengan primaquine. Primaquine tidak dianjurkan pemberiannya bagi orang yang terkena infeksi malaria bukan oleh gigitan nyamuk (sebagai contoh karena transfusi darah) oleh karena dengan cara penularan infeksi malaria seperti ini tidak ada fase hati.


C. PENCEGAHAN TERTIER

1. Penanganan akibat lanjut dari komplikasi malaria

Kematian pada malaria pada umumnya disebabkan oleh malaria berat karena infeksi P. falciparum. Manifestasi malaria berat dapat bervariasi dari kelainan kesadaran sampai gangguan fungsi organ tertentu dan gangguan metabolisme. Prinsip penanganan malaria berat:

a. Pemberian obat malaria yang efektif sedini mungkin
b. Penanganan kegagalan organ seperti tindakan dialisis terhadap gangguan fungsi ginjal, pemasangan ventilator pada gagal napas.
c. Tindakan suportif berupa pemberian cairan serta pemantauan tanda vital untuk mencegah memburuknya fungsi organ vital.

2. Rehabilitasi mental atau psikologis

Pemulihan kondisi penderita malaria,memberikan dukungan moril kepada penderita dan keluarga di dalam pemulihan dari penyakit malaria, melaksanakan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan tingkat lanjut.

Kiat Mencegah Malaria

Malaria bisa menyerang semua orang, baik lelaki maupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Bila terserang penyakit ini, penderita bisa mengalami koma, kegagalan multi organ, bahkan kematian. Padahal, hal itu sebenarnya bisa dicegah dengan cara mudah dan murah.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Rita Kusriastuti, dalam acara peringatan Hari Malaria Sedunia, di Gedung Departemen Kesehatan, Jakarta, Rabu (22/4) menyatakan, sejauh ini ada beberapa cara paling aman untuk terhindar dari malaria.

Pertama, menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk dengan cara tidur di dalam kelambu berinsektisida, berada di dalam rumah pada malam hari, mengolesi badan dengan obat anti gigitan nyamuk, memakai obat nyamuk bakar atau menyemprot dengan obat nyamuk. Jangan lupa memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi, ujarnya.

Kedua, membersihkan tempat-tempat hinggap atau istirahat nyamuk dan memberantas sarang nyamuk dengan membersihkan rumput dan semak di tepi saluran, melipat kain-kain yang ber gantungan, mengusahakan keadaan di dalam rumah tidak ada tempat gelap dan lembab dengan memasang genting kaca dan membuka kaca. Cara lain adalah, membersihkan semak-semak di sekitar rumah, mengalirkan genangan air, dan menimbun dengan tanah atau pasir semua genangan air di sekitar rumah.

Cara pencegahan lain adalah, membunuh nyamuk dewasa dengan cara menyemprot rumah-rumah dengan racun serangga atau insektisida, membunuh jentik-jentik nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. "Selain itu, bunuh jentik nyamuk dengan menyemprot obat anti larva atau jentik pada genangan air, serta melestarikan hutan bakau di rawa-rawa sepanjang pantai

tanda dan gejala orang yang terkena malaria

Lain lagi pada penderita malaria yang pernah terkena malaria sebelumnya, atau tinggal daerah yang banyak kasus malarianya. Gejala di atas mungkin tidak terjadi berurutan, atau bahkan tidak timbul sama sekali. Malah gejala lain yang menonjol, misalnya nyeri otot atau sakit kepala.
Selain dari gejala-gejala yang telah disebutkan, pada pemeriksaan tubuh penderita malaria, mungkin ditemukan pembesaran hati serta limpa, dan warna kuning pada kulit atau mata.
Dalam kasus-kasus yang menimbulkan keraguan, dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Pemeriksaan lab malaria cukup sederhana. Satu atau dua tetes darah jari diambil kemudian di'apus'kan di slide kaca. Setelah diproses (diwarnai), lalu di periksa di bawah mikroskop untuk mencari parasit malaria. Jika ada parasit, maka positif malaria.
Gejala malaria pada penderita yang wajib diketahui, antara lain :
1. Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, terdiri dari tiga stadium berurutan :
- Menggigil (selama 15-60 menit)
- Demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita menggigil, demam dengan suhu badan 37,5-40 derajat celcius. Kalo suhu badan meningkat lebih dari 40 derajat celcius berarti penderita mengalami hiper parasitemia (lebih dari 5 persen).
- Berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.
Di daerah endemis malaria dimana penderita sudah punya imunitas terhadap malaria, gejala klasik di atas timbul tidak berurutan. Bisa jadi tidak ditemukan gejala tersebut, malah kadang muncul gejala lain.
2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:
- Demam
- Menggigil
- Berkeringat
- Dapat disertai dengan gejala lain : sakit kepala, mual dan muntah.
- Gejala khas daerah setempat : diare pada balita (di Timtim), nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa (di Papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di Yogyakarta).
3. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan dengan disertai salah satu gejala di bawah ini:
- Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit)
- Kejang beberapa kali
- Demam tinggi diikuti gangguan kesadaran
- Mata kuning dan tubuh kuning
- Pendarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan
- Jumlah kencing kurang (oliguri)
- Warna urine/air kencing seperti teh tua
- Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)
- Sesak nafas
Kita bisa mewaspadai apakah kita terserang penyakit malaria lewat penampakan klinis (seperti gejala-gejala di atas). Selanjutnya lakukanlah pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium (SD), seseorang bisa diketahui lebih pasti terkena malaria :
A. Malaria ringan atau tanpa komplikasi :
a. Malaria falciparum (tropika), disebabkan plasmodium falciparum
b. Malaria vivak/ovale (tertiana), disebabkan plasmodium vivax/ovale
c. Malaria malariae (kuartana), disebabkan plasmodium malariae
B. Malaria berat atau komplikasi

Pemeriksaan laboratorium sangat penting guna menegakkan seseorang benar-benar terkena penyakit malaria. Hal ini untuk meminimalisir resistensi dalam penggunaan obat.
Malaria berat atau komplikasi Perang Melawan MalariaSejak 1638, malaria sudah ditangani dengan menggunakan getah batang pohon cinchona yang dikenal sebagai kina -sebenarnya beracun, untuk menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada 1930, ahli obat-obatan Jerman berhasil menemukan Atabrine (quinacrine hydrocloride) yang pada saat itu lebih efektif daripada quinine; dan kadar racunnya lebih rendah.
Sejak akhir perang dunia kedua, klorokuin dianggap lebih mampu menangkal dan menyembuhkan demam rimba secara total dan lebih efektif menekan jenis-jenis malaria tanpa perlu digunakan secara terus menerus, dibandingkan atabrine atau quinine. Obat itu juga mengandung kadar racun paling rendah daripada obat-obatan terdahulu.Tapi baru-baru ini, strain Plasmodium falciparum, organisme yang menyebabkan malaria tropika memperlihatkan adanya daya tahan terhadap klorokuin serta obat anti malaria sintetik lainnya. Strain jenis ini ditemukan terutama di Vietnam, di semenanjung Malaysia, Afrika dan Amerika Selatan. Kina juga semakin kurang efektif terhadap strain plasmodium falciparum.
Seiring dengan munculnya strain parasit yang kebal terhadap obat-obatan itu, fakta bahwa beberapa jenis nyamuk pembawa (anopheles) telah memiliki daya tahan terhadap insektisida seperti DDT, telah mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria di beberapa negara tropis. Sebagai akibatnya, kasus penyakit malaria juga mengalami peningkatan pada para turis dari Amerika dan Eropa Barat yang datang ke Asia dan Amerika Tengah dan juga di antara pengungsi-pengungsi dari daerah itu. Para turis yang datang ke tempat yang dijangkiti penyakit malaria yang tengah menyebar, dapat diberikan obat anti malaria seperti profilaksis (obat pencegah). Obat-obat pencegah malaria seringkali tetap digunakan hingga beberapa minggu setelah kembali dari bepergian.
Mefloquine telah dibuktikan efektif terhadap strain malaria yang kebal terhadap klorokuin, baik sebagai pengobatan ataupun sebagai pencegahan. Tapi obat itu saat ini sedang diselidiki, apakah dapat menimbulkan efek samping merugikan. Suatu kombinasi dari sulfadoxine dan pyrimethamine digunakan untuk pencegahan di daerah-daerah yang terjangkit malaria yang telah kebal terhadap klorokuin. Sementara itu, proguanil digunakan hanya sebagai pencegahan. Saat ini, para ahli masih tengah berusaha untuk menemukan vaksin untuk malaria. Beberapa vaksin yang dinilai memenuhi syarat, kini sedang diuji coba klinis untuk keamanan dan keefektifan dengan menggunakan sukarelawan.
Sementara itu, ahli lainnya sedang berupaya untuk menemukan vaksin untuk penggunaan umum. Penyelidikan pun sedang dilakukan untuk menemukan sejumlah obat dengan bahan dasar artemisin yang digunakan ahli obat-obatan Cina untuk menyembuhkan demam. Bahan itu terbukti efektif terhadap plasmodium falciparum, tapi masih sangat sulit untuk diperbanyak jumlahnya. Upaya penanggulangan juga dilakukan dengan pencarian penderita, yaitu dengan mass fever survey (pemeriksaan massal penderita demam) dilanjutkan pengobatan massal, penyuluhan, pemberantasan vektor malaria, yaitu nyamuk anopheles sp. Pemberantasan nyamuk itu bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida ICON 10 WP, seperti yang dilakukan di Banyumas, pegunungan Menoreh dan Kedu.
Tapi, penduduk negara-negara yang umumnya masih terbelakang menemukan cara baru yang murah dan efektif dalam memerangi nyamuk anopheles sp, dengan memanfaatkan binatang peliharaan: sapi diolesi insektisida. Metode itu dilakukan, lantaran nyamuk malaria menyukai binatang. Anopheles sendiri mencari makanan dengan mengisap darah binatang dan hanya sekali-sekali memangsa manusia. “Anopheles stepheni dan Anopheles culicifaciespun gemar mengisap darah sapi,” kata Mark Rowland dari London School of Hygiene and Tropical Medicine. Uji coba kemudian dilakukan di enam kamp. penampungan para pengungsi Afganistan di provinsi Lembah Hangu, Pakistan. Para pengungsi mengolesi sapinya dengan deltametrin selama tiga kali musim malaria. Hasilnya, cara ini sama efektifnya dengan penyemproton rumah. Kelebihannya, biayanya 80 persen lebih murah.
Cara ini pun lebih mudah dan aman bagi penduduk. Bukan hanya itu, juga ditemukan keuntungan lainnya: insektisida itu juga terbukti dapat membasmi kutu hewan, sehingga hewan itu semakin montok dan menghasilkan lebih banyak susu. Kelebihan lainnya adalah insektisida itu terbukti tidak mengkontaminasi daging sapi. Mendengar metode itu, WHO menyambutnya dengan baik dan mengusulkan agar diterapkan di negara-negara Asia tropis. Tapi Rowland mengingatkan, cara itu hanya tepat jika jenis nyamuknya suka dengan binatang dan terutama mencari makanan dengan mengisap darah sapi. Di Afrika, misalnya, cara itu mungkin tidak dapat diterapkan karena jenis nyamuknya berbeda. Pengobatan MalariaTujuan pengobatan malaria adalah menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mengurangi kesakitan, mencegah komplikasi dan relaps, serta mengurangi kerugian sosial ekonomi (akibat malaria).
Tentunya, obat yang ideal adalah yang memenuhi syarat:
• Membunuh semua stadium dan jenis parasit
• Menyembuhkan infeksi akut, kronis dan relaps
• Toksisitas dan efek samping sedikit
• Mudah cara pemberiannya
• Harga murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat Sayangnya, dalam pengobatan didapatkan hambatan operasional dan teknis.
Hambatan operasioanal itu adalah:
• produksi obat, penggunaan obat-obatan dengan kualitas kurang baik –bahkan obat palsu- • distribusi obat tidak sesuai dengan kebutuhan atas indikasi kasus di puskesma
• kualitas tenaga kesehatan, pemberian obat tidak sesuai dengan dosis trandar yang telah ditetapkan
• kesadaran penderita, penderita tidak minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan (misal, klorokuin untuk tiga hari, hanya diminum satu hari saja) Sementara itu, hambatan teknisnya adalah gagal obat atau resistensi terhadap obat.
Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat (lihat juga “Obat Malaria”) yang dikenal umum adalah:
1. Obat standar: klorokuin dan primakuin
2. Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)
3. Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)
4. Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)
5. Obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
Obat MalariaKlorokuinKerja obat ini adalah:
• sizon darah: sangat efektif terhadap semua jenis parasit malaria dengan menekan gejala klinis dan menyembuhkan secara klinis dan radikal
• Obat pilihan terhadap serangan akut, demam hilang dalam 24 jam dan parasitemia hilang dalam 48-72 jam
• Bila penyembuhan lambat dapat dicurigai terjadi resistensi (gagal obat); terhadap p. falciparum yang resisten klorokuin masih dapat mencegah kematian dan mengurangi penderitaan - gametosit
• Tidak evektif terhadap gamet dewasa tetapi masih efektif terhadap gamet muda Farmokodinamikanya:
• Menghambat sintesa enzim parasit membentuk DNA dan RDA- obat bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan pembentukan RNA terganggu Toksisitasnya:
• Dosis toksis: 1500 mg basa (dewasa)
• Dosis lethal: 2000 mg basa (dewasa) atau 1000 mg basa pada anak-anak atau lebih besar/sama dengan 30 mg basa/kg BB Efek sampingnya:
Gangguan gastro-intestinal seperti :
1. mual
2. muntah
3. diare terutama bila perut dalam keadaan kosong
4. pandangan kabur
5. sakit kepala
6. pusing (vertigo)
Gangguan pendengaran Formulasi obat:
• Tablet (tidak berlapis gula): Klorokuin difosfat 150 mg basa setara dengan 250 mg berntuk garam dan Klorokuin sulfat 150 mg basa setara dengan 204 mg garam.
• Ampul: 1 ml berisi 100 ml basa klorokuin disulfat per ampul dan 2 ml berisi 200 ml basa klorokuin disulfat per ampul.
PrimakuinKerja obat ini adalah:
• sizon jaringan: sangat efektif terhadap p.falciparum dan p.vivax, terhadap p. malariae tidak diketahui
• sizon darah: aktif terhadap p.falciparum dan p.vivax tetapi memerlukan dosis tinggi sehingga perlu hati-hati
• gametosit: sangat efektif terhadap semua spesies parasit
• hipnosoit: dapat memberikan kesembuhan radikal pada p.vivax dan p.ovale Farmakodinamikanya adalah menghambat proses respirasi mitochondrial parasit (sifat oksidan) sehingga lebih berefek pada parasit stadium jaringan dan hipnosoit Toksisitasnya
• Dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari
• Dosis lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4 mg/kg/BB/hari Efek sampingnya
• Gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah, anoreksia, sakit perut terutama bila dalam keadaan kosong
• Kejang-kejang/gangguan kesadaran
• Gangguan sistem haemopoitik
• Pada penderita defisiensi G6 PD terjadi Hemolysis Formulasi obat adalah tablet tidak berlapis gula, 15 mg basa per tablet KinaKerja obat ini adalah:- sizon darah: sangat efektif terhadap penyembuhan secara klinis dan radikal - Gametosit: tidak berefek terhadap semua gamet dewasa P. falciparum dan terhadap spesies lain cukup efektif Farmakodinamikanya adalah terikat dengan DNA sehingga pembelahan RNA terganggu yang kemudian menghambat sintesa protein parasit.Toksisitasnya:- dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa) - dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari (dewasa) Efek sampingnya adalah Chinchonisme Syndrom dengan keluhan: pusing, sakit kepala, gangguan pendengaran –telinga berdenging (tinuitis dll), mual dan muntah, tremor dan penglihatan kabur.Formulasi obat:- Tablet (berlapis gula), 200 mg basa per tablet setara 220 mg bentuk garam. - Injeksi: 1 ampul 2 cc kina HCl 25% berisi 500 mg basa (per 1 cc berisi 250 mg basa) Sulfadoksin Pirimetamin (SP)Kerja obat ini adalah:- sizon darah: sangat efektif terhadap semua p. falciparum dan kuang efektif terhadap parasit lain dan menyembuhkan secara radikal.
• Efeknya bisa lambat bila dipakai dosis tunggal sehingga harus dikombinasikan dengan obat lain (Pirimakuin) - Gametosit: tidak efektif terhadap gametosit tetapi pirimetamin dapat mensterilkan gametosit Farmakodinamikanya:- primetamin, terikat dengan enzym Dihidrofolat reduktase sehingga sintesa asam folat terhambat sehingga pembelahan inti parasit terganggu - SP menghambat PABA ekstraseluler membentuk asam folat merupakan bahan inti sel dan sitoplasma parasit Toksisitasnya:- sulfadoksin, dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 7 gr/hari (dewasa) - pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa); dosis lethal lebih besar 250 mg/hari (dewasa) Efek sampingnya:- gangguan gastro-intestinal seperti mual, muntah - pandangan kabur - sakit kepala, pusing (vertigo) - haemolisis, anemia aplastik, trombositopenia pada penderita defisiensi G6PD Kontra indikasinya:- idiosinkresi - bayi kurang 1 tahun - Defisiensi G6PD Formulasi obat adalah SP: 500 mg sulfadoksin ditambah 25 mg pirimetamin
Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat yang dikenal umum adalah:
- Obat standar : Kloroquin dan Primaquin
- Obat alternatif : Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)
- Obat penunjang : Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)
- Obat malaria berat : Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)
- Obat standar dan Kloroquin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
Mengenai manjur atau tidaknya, diberitakan bahwa daerah Papua yang sudah resistensi terhadap Kloroquin, Sulfadoksin dan Pirimetamin adalah wilayah Timika. Sebagai gantinya, obat Duokoteksin (dihidroartemisinin + piperquin) digunakan untuk mengobati malaria di daerah ini, hanya saja jumlah produksinya masih terbatas.
Membasmi habitat nyamuk Anopheles sp. penyebab penyakit malaria memang sulit. Perubahan iklim global bisa menyebabkan populasi nyamuk meningkat secara drastis. Jadi yang setidaknya bisa dilakukan adalah menekan populasi nyamuk. Misalnya menebar ikan di persawahan, bekas tambak, genangan air di bekas galian pasir, menanam pohon bakau di pesisir pantai, atau menggunakan obat (insektisida) semprot nyamuk.
Untuk mencegah tergigit nyamuk di rumah bisa menggunakan kelambu pada tempat tidur, melapisi lubang angin pake kasa strimin (pintu dan jendela juga berkasa strimin), mengoles lotion anti nyamuk, menyemprot nyamuk, menjaga kebersihan, dan sanitasi yang baik. Banyak makan supaya badan tetap sehat walafiat.





Tanda dan Gejala Penyakit malaria
Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.

Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari.
Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala.
Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak.
Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.

Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
1. Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
2. Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
3. Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
4. Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria
Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.

Pengobatan Penyakit Malaria
Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.

Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

Pencegahan Penyakit Malaria
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.

Apa dan Bagaimana Mengatasi Malaria?
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Penyakit ini memiliki empat jenis dan masing-masing disebabkan spesies parasit yang berbeda. Jenis malaria itu adalah:- Malaria tertiana (paling ringan), yang disebabkan plasmodium vivax dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama dua minggu setelah infeksi).
• Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian.
• Malaria kuartana yang disebabkan plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian akan terulang lagi tiap tiga hari.
• Malaria yang paling jarang ditemukan adalah yang disebabkan plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana. Penyakit yang mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangannya ini berasal dari nyamuk Anopheles sp. Ketika nyamuk anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer).
Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit atau kriptozoit yang masuk ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua atau matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit. Sebagian besar Merozoit masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap nyamuk malaria betina dan melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (stadium sporogoni). Di dalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot berubah menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk dan berubah menjadi ookista.
Setelah ookista matang akan pecah dan keluar sporozoit yang berpindah ke kelenjar liur nyamuk, dan siap untuk ditularkan ke manusia. Khusus P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya, di jaringan hati (sizon jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati -disebut hipnosit. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan malaria relapse. Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaan daya tahan tubuh menurun, misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit.
Setelah eritrosit yang berparasit pecah, akan timbul kembali gejala penyakit. Misalnya 1–2 tahun sebelumnya pernah menderita P. vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila kemudian mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali, sekalipun yang bersangkutan tidak digigit nyamuk anopheles. Bila dilakukan pemeriksaan, akan didapati SD positif P. vivax/ovale. Pada P. Falciparum serangan dapat meluas ke berbagai organ tubuh lain dan menimbulkan kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan terjadinya malaria berat atau komplikasi. Plasmodium Falciparum dalam jaringan yang mengandung parasit tua bila jaringan tersebut berada di dalam otak- peristiwa ini disebut sekustrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium dalam darah tepi karena telah mengalami sekuestrasi.
Meskipun angka kematian malaria serebral mencapai 20-50 persen hampir semua penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa neurologis (sekuele) pada orang dewasa. Malaria pada anak kecil dapat terjadi sekuel. Pada daerah hiperendemis atau immunitas tinggi apabila dilakukan pemeriksaan SD sering dijumpai SD positif tanpa gejala klinis pada lebih dari 60 persen penduduk.